Minggu, 16 Januari 2011

Ophiucus
Perubahan tanggal kemunculan rasi zodiak ternyata dibenarkan ahli astronomi. Namun hal itu tidak terkait astrologi.

“Memang berubah, tapi itu nggak ada hubungan dengan astrologi. Informasi ini untuk kebutuhan astronomi dalam penentuan posisi detil semua benda langit,” ujar Kepala Observatorium Bosscha, Bandung, Taufik Hidayat

Menurut Taufik, rasi bintang zodiak memang bergeser perlahan-lahan dan hal itu sudah terjadi ribuan tahun karena berbagai sebab. Para ahli terus memonitor pergeseran benda langit dan tidak hanya rasi bintang zodiak.

Perubahan tanggal kemunculan bintang zodiak adalah konsensus dari International Astronomical Union (IAU). Mereka secara rutin memang melansir data terbaru perubahan posisi benda langit.

Taufik pun membenarkan adanya bintang zodiak ke 13, Ophiuchus, selain 12 zodiak yang diketahui selama ini. “Ophiuchus ditemukan kemudian setelah rasi bintang zodiak klasik yang ada sejak zaman Babilonia. Ini penemuan modern,” imbuhnya.

Sebenarnya ada 88 rasi bintang. 12 Bintang zodiak (13 menurut para astronom) adalah rasi terdekat dengan orbit Bumi. Zodiak sebuah bulan dalam kalender sebenarnya adalah rasi bintang yang saat itu paling dekat dengan Matahari jika dilihat dari Bumi.

Berikut adalah perubahan-perubahan tanggal zodiak :
1. Capricornus 21 Jan – 16 Feb (26 hari)
2. Aquarius 16 Feb – 11 Mar (24 hari)
3. Pisces 11 Mar – 18 Apr (38 hari)
4. Aries 18 Apr – 13 Mei (25 hari)
5. Taurus 13 Mei – 22 Jun (40 hari)
6. Gemini 22 Jun – 21 Jul (29 hari)
7. Cancer 21 Jul – 10 Ags (20 hari)
8. Leo 10 Ags – 16 Sep (37 hari)
9. Virgo 16 Sep – 31 Okt (45 hari)
10.Libra 31 Okt – 23 Nov (23 hari)
11.Scorpius 23 Nov – 29 Nov (6 hari)
12.Ophiuchus 29 Nov – 18 Des (19 hari)
13.Sagitarius 18 Des – 21 Jan (34 hari)

Ada kemungkinan perubahan ini akan mempengaruhi teori-teori para astrologer atau besar kemungkinan juga para astrologer tidak akan merubah karakteristik 12 zodiak yang sudah ada karena akan cukup menganggu ‘kenyamanan’ orang-orang yang sudah merasa cocok dengan zodiaknya selama ini.

Astrologi sendiri adalah ilmu tradisi yang mempelajari tentang hubungan antara kejadian-kejadian di bumi dengan posisi dan pergerakan benda-benda langit misalnya matahari, bulan dan planet-planet serta bintang-bintang. Ilmu ini berkembang sudah sejak sekitar 4000 tahun yang lalu dimulai dari Mesopotania sebuah negeri di Timur Tengah lalu berkembang ke Eropa, Amerika serta Asia.

Pakar astrologi dinamakan astrolog. Astrolog yang cukup tersohor adalah Nostradamus dari Perancis yang terkenal dengan bukunya yang berjudul ‘Centuries’ berisi tentang ‘Ramalan Nostradamus’ — walau sejauh ini tidak banyak terbukti –.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka astrologi pun turut berkembang. Pada awalnya astrologi dan astronomi merupakan satu kesatuan ilmu, namun pada abad 17 astrologi mulai dipisahkan dari astronomi dikarenakan metode yang digunakan para astrolog tidak mengikuti kaidah-kaidah ilmiah, bahkan di Barat astrologi tidak hanya mendapat perlawanan dari para ilmuwan tapi juga Gereja karena dianggap melanggar ajaran agama.

Dalam perkembangannya ternyata astrologi justru lebih populer dari pada astronomi.

Hingga kini bahkan beberapa astrolog mengkhususkan diri dalam Astrologi Kesehatan (Medical Astrology), sementara yang lain menggunakan astrologi untuk menelaah gejala-gejala finansial dalam bisnis dan bursa efek (Financial Astrology).

Astrologi Duniawi (Mundane Astrology) adalah tentang politik dan peristiwa dunia, sementara Astrologi Pemilihan (Electional Astrology) digunakan untuk membantu orang menemukan waktu atau hari yang tepat untuk menikah, mendirikan usaha, memulai pekerjaan baru dan lain-lain.

Astrologi Pertanyaan (Horary Astrology) menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang masa lampau, sekarang dan masa yang akan datang berdasar pada saat-saat mereka muncul dalam pikiran si penanya.

Walaupun demikian, di antara semua aliran astrologi yang paling populer adalah Astrologi Kelahiran (Natal Astrology), yaitu jenis astrologi yang menganalisa kepribadian dan potensi kehidupan seseorang berdasar pada tanggal, waktu dan tempat kelahiran.

Astrologi mengklaim bahwa posisi benda langit saat seseorang dilahirkan dapat mempengaruhi watak dan kepribadiannya bahkan nasibnya dikemudian hari.

Walaupun hal ini sudah ditolak mentah-mentah oleh para saintis karena sangat tidak ilmiah sehingga dianggap sebagai ‘pseudo science’ kayaknya sains tapi bukan. Namun demikian berjuta-juta orang di dunia masih saja banyak yang percaya dan mempraktekkannya. Bahkan klaim tidak hanya sebatas itu saja bahkan posisi tersebut diyakini dapat mempengaruhi kondisi bumi secara geologis misalnya peristiwa gempa bumi, gunung meletus, banjir dan peristiwa alam lainnya..

Astrolog memiliki perlengkapan yang disebut Horoskop yaitu sebuah gambaran peta langit dengan bumi berada di pusatnya dan dikelilingi oleh pita melingkar bergambar 12 rasi bintang yang disebut zodiak.

Rasi zodiak ini membagi persis lingkaran 360° menjadi 12 bagian sehingga masing-masing lebarnya 30°. Ke 12 rasi zodiak itu adalah Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn Aquarius, dan Pisces.

Horoskop dibuat oleh para astrolog untuk mengetahui dimana posisi matahari saat seseorang dilahirkan. Ini adalah salah satu aliran astrologi yang paling populer dan paling banyak penggemarnya termasuk di Indonesia.

Kenapa mereka membagi lingkaran langit menjadi 12 sama persis, ternyata alasannya adalah hal itu sudah merupakan kesepakatan dari tradisi turun temurun sejak Claudius Ptelomeus mengenalkan horoskop tersebut memasuki abad ke-2.

Di toko-toko buku kita akan sangat sulit mencari buku-buku astronomi, namun kalau mencari buku tentang horoskop, astrologi dan ramalan bintang wah ‘seabreg’ akan kita dapatkan. Horoskop masuk dalam kategori ‘sun sign astrology’ karena menggunakan matahari sebagai panduan. Misalnya jika seseorang lahir saat matahari berada di Rasi Leo maka ia berbintang Leo. Rasi ini memang tidak terlihat saat kelahiran seseorang karena ia justru berada di belakang posisi matahari saat itu

Masalah Ophiucus sendiri adalah Satu pondasi penting yang menjadi dasar perhitungan para astrolog sudah nyata-nyata keliru, belum lagi masalah zodiak ke-13 (rasi Ophiuchus) para astrologpun masih belum mau mengakui.

Kalau toh tidak masuknya Ophiuchus dikarenakan astrolog punya definisi tersendiri mengenai Zodiak sehingga bisa saja Ophiuchus ini menjadi bagian dari Scorpius, namun yang tidak bisa lagi dibantah adalah kesalahan mereka tentang posisi matahari dalam horoskopnya.

Sumber:
http://gugling.com/zodiak-baru-ophiuchus-sang-pawang-ular.html

0 komentar: